Anggun adalah putri dari seniman Indonesia Darto Singo dan ibunya Dien Herdina, seorang perempuan berdarah ningrat dari Keraton Yogyakarta. Anggun mengawali karirnya dengan tampil di panggung Ancol pada usia tujuh tahun, lalu mulai merekam album pertamanya pada usia 12 tahun di bawah bimbingan musisi Ian Antono. Tahun 1986 ia meluncurkan album pertamanya, Dunia Aku Punya, namun namanya baru mulai melejit setelah merilis singel "Mimpi" di tahun 1989. Pada usia yang masih remaja, ia berhasil meraih penghargaan sebagai "Artis Indonesia Terpopuler 1990-1991."
Anggun tidak lantas puas dengan keberhasilan yang dicapai, pada 1994 ia meninggalkan Indonesia untuk mengejar impiannya menjadi artis internasional. Ia pergi ke Inggris dan menjual demo lagunya ke beberapa perusahaan rekaman Inggris. Keberuntungan sepertinya belum berpihak padanya karena tidak mendapat respon positif dari industri musik Inggris.
Ia memutuskan hijrah Perancis untuk mencoba peruntungan. Dengan bantuan Erick Benzi, seorang produser besar Perancis, ia berhasil merekam album internasional pertamanya berjudul Snow on the Sahara. Album ini dirilis tahun 1997 di 33 negara di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat. Sejak saat itu Anggun telah menghasilkan sebanyak lima album internasional yang direkam dalam multi-bahasa, terutama bahasa Inggris dan bahasa Perancis. Ia juga pernah kolaborasi dengan banyak artis mancanegara, termasuk di antaranya Julio Iglesias, Peter Gabriel, Pras Michel (The Fugees), Il Divo, David Foster dan Melanie C (Spice Girls). Pada tahun 2013, Anggun terlibat dalam ajang X Factor Indonesia, yang menjadikannya juri termahal dalam sejarah pertelevisian Indonesia.
Anggun merupakan penyanyi Indonesia pertama yang berhasil menembus industri musik internasional dan album-albumnya telah meraih penghargaan gold dan platinum di beberapa negara Eropa. Jika penjualan seluruh albumnya di Indonesia dan di luar negeri dijumlahkan, Anggun telah menjual sekitar 10 juta kopi rekaman.Beberapa penghargaan telah diraih Anggun atas pencapaiannya, termasuk di antaranya anugerah prestisius "Chevalier des Arts et Lettres" dari pemerintah Perancis dan "World's Best Selling Indonesian Artist" dari World Music Awards sebagai artis Indonesia dengan penjualan album tertinggi di seluruh dunia. Anggun juga telah dua kali didaulat menjadi duta global Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yaitu untuk program Mikrokredit pada tahun 2005 dan Food and Agriculture Organization (FAO) pada tahun 2009
Pada awal kariernya sebagai penyanyi rock, Anggun terkenal dengan penampilannya yang tomboi, yakni menggunakan baret, celana pendek, jaket paku-paku dan ikat pinggang besar, gaya pakaian yang tren di awal 1990-an. Namun, sejak menjadi penyanyi internasional, Anggun mengubah total gaya berbusananya menjadi lebih feminin dan seksi, melalui penampilan khas wanita Indonesia dengan rambut hitam panjang dan kulit sawo matang. Untuk menunjang penampilannya Anggun telah banyak dibantu para perancang busana dunia seperti Azzedine Alaïa, Dolce & Gabbana, dan Roberto Cavalli.Majalah Herworld telah menobatkan Anggun sebagai inspirasi wanita berambut lurus panjang selama dekade 2000-an. Anggun juga menduduki peringkat 18 dalam daftar "100 Wanita Terseksi di Dunia" versi majalah FHM Perancis pada tahun 2010
Meskipun telah sukses sebagai seorang penyanyi, Anggun tidak pernah melebarkan sayap kariernya ke bidang lain di luar musik.Saat menggelar promosi album internasional pertamanya di televisi Amerika Serikat, Anggun sempat ditawari sutradara Hollywood untuk bermain di film James Bond: The World Is Not Enough dan High Fidelity. Namun, kedua peran tersebut ditolak Anggun dan mengatakan "Aku lahir sebagai penyanyi. Aku tidak akan mencoba profesi lain karena menurutku masih banyak orang yang memang dilahirkan untuk menjadi bintang film atau model. Aku merasa panggilan jiwaku adalah musik.Selain itu, Anggun juga cenderung selektif dalam memilih produk iklan yang dibintanginya.
Anggun merupakan salah satu penyanyi pertama dari Asia yang benar-benar mampu menerobos industri musik internasional di luar Asia. Tidak seperti para penyanyi kulit hitam, orang-orang Asia masih sulit mendapat tempat di blantika musik Eropa dan Amerika. Kesuksesan Anggun secara langsung atau tidak telah membuka jalan bagi penyanyi-penyanyi lain dari Asia. Setelah Anggun baru muncul sederet nama penyanyi Asia yang mencoba menggarap pasar musik Eropa atau Amerika seperti Coco Lee, Utada Hikaru, BoA, atau Tata Young.
Penyanyi Hong Kong Coco Lee bahkan mengaku terinspirasi oleh Anggun saat hendak meluncurkan album internasional pertamanya Just No Other Way (1999). Lionel Zivan S. Valdellon, seorang jurnalis asal Filipina, menyebut Anggun sebagai "seorang duta yang sangat bagus untuk Indonesia dan Asia secara umum."Anggun sendiri mengatakan, "Saya rasa sudah saatnya orang-orang [luar Asia] tahu lebih banyak tentang Asia, tidak hanya sekadar tempat liburan. Meski tercatat sebagai warga negara Perancis, namun ia tetap merasa Indonesia adalah tanah airnya. "Darah saya tetap merah dan tulang saya tetap putih, saya tetap orang Indonesia, katanya.
0 comments:
Posting Komentar